Halo Sobat Geost di seluruh Nusantara !
Kali
ini saya mau membagikan materi tugas Petrologi dulu pas masih
semester awal. Bagi yang mau file asli dalam bentuk Word bisa langsung download di tautan ini ya. Hargai Saya dengan cukup menulis alamat blog saya di daftar pustaka tugas kalian. Chaaao !!!!
BAB I
PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
Seorang
geologis identik dan banyak disebut dengan ‘tukang batu’ dalam banyak literatur
kesusastraan dunia. Tentu ‘tukang batu’ ini adalah sebuah kiasan, dimana makna
sebenarnya adalah seorang yang mampu mengenali dan mengidentifikasi berbagai
jenis batuan dimuka bumi ini, bukan tukang batu yang pekerjaannya mencari dan
menjual batu alam, atau lebih parahnya lebih mirip dengan buruh bangunan.
Seorang geologis tanpa kemampuan mengenali dengan baik batuan tentu belum bisa
sama sekali dikategorikan geologis. Kemampuan dalam petrologi atau ilmu tentang
batuan ini adalah hal fundamental yang tidak bisa ditoleransi. Karena semua
aktivitas dan pekerjaan seorang geologis selalu berkaitan dengan batu. Jadi,
segala sesuatu pekerjaan geologis selalu berkaitan dengan batu. Dalam segala lini
pekerjaan geologi selalu bersinggungan dengan batu, sehingga bila seorang
geologis bila tidak memiliki kemampuan mengenali batuan dengan sistemik maka
orang tersebut ibarat macan ompong. Didalam batu terdapat ‘pesan’ akan
peristiwa geologis yang terjadi pada masa lampau, didalam batu juga seorang
geologis mampu membaca kehidupan jutaan tahun lalu. Tentu hanya batuan jenis
endapan atau sedimen yang mampu membawa pesan kehidupan masa lampau. Dengan
kemajuan teknologi yang pesat dewasa ini, ‘pesan’ dalam batuan ini dapat
direkonstruksi secara detail untuk memperoleh berbagai macam informasi yang
dibutuhkan. Didalam batu juga seorang geologis mampu mencari berbagai macam
mineral yang mengandung nilai ekonomis. Oleh karena itu, kemampuan
mengidentifikasi batuan merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh
seorang geologis. Apabila salah dalam mengenali batuan, maka dapat dipastikan
akan memberikan efek domino kepada cabang disiplin ilmu geologi lainnya.
Didalam mata kuliah petrologi ini, bila hanya mengikuti kelas saja maka ilmu
yang diperoleh belum terlalu sempurna, untuk menyempurnakannya maka membuat
tugas seperti ini sangat dibutuhkan demi menambah pemahaman tentang petrologi
kepada para mahasiswa geologi, agar tidak menjadi tukang batu dalam arti
sebenarnya.
b) Maksud dan
Tujuan
Setelah membuat tugas seperti ini, para mahasiswa
diharapkan :
1)
Lebih Memahami
konsep batuan, khususnya batuan beku dalam (plutonik) dan batuan beku luar (ekstrusif)
2)
Mampu
mengidentifikasi batuan beku dari sifat fisiknya
3)
Memahami genesa
batuan beku berikut mineral pembentuknya
4)
Dapat
menerangkan batuan beku secara teoritis
5)
Pada akhirnya
dapat melakukan penamaan dan pemerian segala jenis batuan beku
BAB II
ISI
a)
Magma
Seringkali dalam banyak literatur
kebumian disebutkan bahwa magma adalah sumber dari segala sumber. Maksudnya
disini adalah ketika kita membahas atau menyinggung mengenai batuan, terutama
batuan beku, maka kita tidak dapat lepas dari magma. Mama sendiri merupakan
cairan silikat pijar atau membara, bersuhu tinggi (± 1600° C), mempunyai sifat
mudah bergerak atau mobile. Dikatakan
magma ketika ia berada didalam atau permukaan bumi, dan dikatakan lava ketika
ia telah keluar dari bumi dan berpapasan langsung dengan udara bebas. Teori
pembentukan bumi mengatakan, bahwasannya dahulu kala bumi ini terbentuk dari
‘bagian’ matahari yang terlontar oleh karena peristiwa yang oleh para ilmuwan
disebut big bang . Secara ilmiah
belum ada yang bisa mengemukakan bahwa komposisi matahari dengan magma bumi
adalah sama. Namun, bila secara harfiah kita bisa menyimpulkan apabila melihat
sifat fisik magma yang kurang lebih sama dengan matahari. Ada yang mengatakan
magma juga terbentuk oleh bumi itu sendiri. Jadi ketika batuan masuk ke dalam
perut bumi maka ia juga akan menjadi magma. Kejadian ini disebut sebagai siklus
batuan. Siklus batuan adalah urutan kejadian yang melibatkan pembentukan,
perubahan, kehancuran, dan reformasi batuan sebagai akibat dari proses alam.
Siklus batuan adalah sebuah mekanisme alamiah dimana batuan yang berasal dari
magma maka ia akan kembali ke magma kembali melalui serangkaian proses alam
yang berjalan sangat lambat dan memerlukan waktu jutaan tahun lamanya.
Mekanisme seperti ini sama dengan kehidupan manusia yang diterangkan oleh
beberapa kitab Tuhan, dimana manusia berasal dari tanah maka ia juga akan
kembali menjadi tanah. Seperti kita ketahui magma sebagai sumber dari sumber
merupakan hal nyata dan ilmiah adanya. Dari magma inilah terbentuk batuan
pertama dari siklus batuan yang dinamakan batuan pijar atau batuan beku yang
secara harfiah memang terbentuk karena pembekuan magma, baik jauh didalam perut
bumi yang disebut sebagai batuan beku dalam (plutonik) maupun yang terbentuk di
permukaan bumi atau yang dikenal dengan batuan beku luar (ekstrusif).
b)
Batuan Beku
Dalam istilah bahasa Inggris, batuan
beku dinamakan sebagai igneous rocks yang artinya batuan pijar. Ignis berarti api dan rocks adalah batuan. Oleh karena itu beberapa
ahli ada yang menyebutnya sebagai batuan pijar, karena material dari batu ini
berasal langsung dari magma. Namun
untuk mempermudah mengenalinya maka disebut sebagai batuan beku. Secara ilmiah,
batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari pembekuan magma. Baik yang
didalam bumi maupun yang diluar permukaan bumi. Batuan sendiri adalah kumpulan
dari beberapa mineral. Dalam dunia mineral kita mengetahui bahwa jenis magma
dan tingkat suhu dapat mempengaruhi atas keberagaman mineral. Urut-urutan pembentukan
mineral ini seperti yang telah kita pelajari dalam mata kuliah krismin dulu,
telah disusun oleh seorang ahli geologi Kanada yang bernama Norman Bowen. Pak
Bowen sendiri telah melakukan berbagai riset dan percobaan untuk menyusun
urut-urutan pembentukan mineral yang kita kenal sebagai mineral pembentuk
batuan atau rock forming minerals (RFM).
Atas jasa pekerjaan ini para ahli kemudian menamakan susunan urut-urutan
mineral ini sebagai deret bowen atau reaksi bowen yang hingga sampai kini digunakan
sebagai sebuah platform untuk
mendeterminasi, baik batuan maupun mineral.
Dalam reaksi bowen secara jelas sudah dijelaskan
bagaimana mineral terbentuk. Didalam batuan beku, warna batuan beku itu
tergantung atas komposisi mineral pembentuknya. Sedangkan tingkat pembekuan
akan mempengaruhi dari tekstur maupun yang lebih global yaitu struktur batuan
beku. Untuk mempermudah dalam mendeterminasi batuan beku maka dibuatlah
klasifikasi batuan beku berdasarkan empat hal, yaitu warna, tesktur, struktur,
dan komposisi mineral dari batuan beku tersebut, meskipun ada juga batuan beku
yang tidak bisa masuk dalam pengklasifikasian jenis batuan beku, seperti
granodiorit dan diabas.
c)
Jenis Batuan Beku
Batuan beku dibedakan berdasarkan atas
tingkat pembekuan magmanya. Ketika magma membeku sangat lambat dan tanpa adanya
gangguan yang berarti, maka akan terbentuk batuan beku dalam yang dicirikan
dengan bentuk kristal yang sempurna, mineral yang saling interlocking atau mengunci, kristalnya besar-besar, dan tekstur
yang dihasilkan fanerik. Sedangkan
batuan beku luar atau ekstrusif dicirikan dengan bentuk kristal yang tidak
sempurna atau sub hedral hingga anhedral, kristalnya ada yang besar ada yang
kecil atau tidak teratur, mineralnya tidak saling interlocking. Sedangkan warna daripada batuan beku tersebut akan
dipengaruhi oleh komposisi mineralnya, sedangkan mineralnya dipengaruhi atau
tergantung oleh jenis magma penyusunnya. Apakah magma asam, intermediet, basa,
atau hingga ultrabasa.
c.1 Batuan Beku Intrusif (Plutonik)
Batuan
beku dalam atau sering disebut pluton / plutonik merupakan batuan beku dalam
yang pembentukannya berada didalam permukaan bumi. Dicirikan dengan :
Kristal
besar-besar
Mineral saling
mengunci ( Interlocking )
Tekstur Fanerik
Bentuk kristal
sempurna (Euhedral)
Contoh batuan beku dalam ini adalah : granit,
diorit, dan gabro.
Sedangkan untuk batuan beku dalam jenis sub vulkanik
intrusif merupakan batuan yang terbentuk didekat permukaan bumi, teksturnya relatif halus atau afanitik dan bentuk kristalnya kecil-kecil atau bahkan
harus menggunakan bantuan, bentuk kristal sub hedral sampai anhedral. Contohnya
adalah riolit, andesit, dan basalt.
c.2 Batuan Beku Luar (Ekstrusif)
Batuan beku luar atau ekstrusif adalah
batuan beku yang terbentuk diluar perut bumi atau dipermukaan bumi, biasanya
karena ada tekanan dari dalam yang menyebabkan magma terlempar, seperti pada
letusan gunung api. Ciri khas dari batuan ekstrusif adalah teksturnya yang menunjukan holohyalin
atau tekstur gelas atau vitrik. Contoh batuan ekstrusif adalah batuan
piroklastik yang mewakili jenis meletus dan obsidian yang mewakili jenis
meleleh.
BAB III
BATUAN PLUTONIK
a)
Pengertian
Intrusi merupakan suatu proses yang terjadi akibat
suatu adanya aktivitas magma (plutonisme) yang berada dibawah permukaan bumi
yang berusaha keluar namun tidak muncul kepermukaan yang di akibat adanya
tekanan dan temperature yang sangat tinggi dari dalam bumi, yaitu dengan cara
menerobos batuan yang sebelumnnya sudah terbentuk atau ada, sehingga
menghasilkan beberapa bentuk tubuh dari batuan beku.
Batuan ini secara genesa terjadi dan terbentuk disuatu
tempat yang berada dibawah permukaan bumi yang membeku dengan lambat, sehingga
menghasilkan perbedaan dari komposisi mineral, susunan kimia, struktur, tekstur
yang tidak beraturan, ebrbentuk tabular, bentuk pipas sehingga menhasilkan
tubuh batuan beku dengan jenis yang berbeda- beda. Dimana kontak batuan intrusi
dengan batuan yang diintrusi atau daerah batuan, bila sejajar dengan lapisan
batuan maka tubuh intrusi ini disebut konkordan. Bila batuan yang mengintrusi
memotong dari lapisan massa batuan yang diintrusi maka disebut dengan
diskordan.
b) STRUKTUR BATUAN
PLUTONIK
b.I Batholit
Batholit
berasal dari bahasa Yunani (greek); dari kata Bathos (ukuran) dan lithos
(batuan) yang artinya merupakan suatu tempat, rongga atau ruang dengan ukuran
besar sebagai tempat sekaligus hasil dari intrusi batuan beku (plutonic) yang
terbentuk akibat dari pembekuan magma didalam kulit bumi. Batholit sering juga
diartikan sebagai batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai
akibat penurunan suhu yang sangat lambat.
Batholit
umumnya berbentuk ruang besar yang tidak beraturan dan biasanya memiliki bentuk
yang jelas dipermukaan bumi dengan penampang melintang dari tubuh pluton
(intrusi dengan tubuh tidak beraturan) memperlihatkan yang sangat besar dan
kedalaman yang tidak diketahui batasnya. Luas area batholit baik yang ada
didalam kulit bumi maupun suatu Singkapan batholit yang muncul kepermukaan
memiliki luas sampai 100 km2. Batholit biasanya selalu tersusun atas
senyawa-senyawa felsik (asam) sampai intermediet (menengah), itu artinya
batholit sebagian besar terdiri dari batuan beku asam sampai batuan beku
intermediet, misalnya granite, diorite, dan quartz monzonite.Meskipun terlihat
tak beraturan, batholit merupakan suatu ruang yang memiliki komposisi mineral
yang komplek. Singkapan batholit akan muncul kepermukaan setelah banyak
mengalami proses pengangkatan (up lift) dan proses e rosi selama jutaan tahun. Contoh singkapan baholit
yang ada di Indonesia misalnya singkpan felsik batholit di kepulauan sumatra,
Riau, dan Kalimantan, sedangkan yang terkenal adalah intrusi granit yang
terdapat dipulau karimun (Riau).
b.II Dike atau Dyke
Dalam ilmu geologi Dyke adalah suatu jenis intrusi
batuan beku berbentuk lembar yang mengenai lapisan tanah dan memotong secara
bersebrangan Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang
dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai
lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang
diterobosnya. Kadang-kadang kontak hampir sejajar tapi perbandingan antara
panjang dan lebar tidak sebanding. Kenampakan di lapangan dyke dapat berukuran
sangat kecil dan dapat pula berukuran sangat besar.
b.III Sill
Sill atau Intrusi datar (lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut. Sill adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya dengan ketebalan dari beberapa mm sampai bebebrapa kilometer. Penyebaran ke arah lateral sangat luas sedangkan penyebaran ke arah vertical sangat kecil. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar
dalam ilmu geologi, sill merupakan suatu batuan beku plutonik yang berbentuk tabel serta mengintrusi suatu lapisan batuan sediment yang lebih tua atau mengintrusi lapisan batuan sediment yang sudah terlebih dahulu terbentuk, alas lahar volkanik atau tuff, atau bahkan sepanjang arah foliasi di dalam batuan metamorf. Istilah sill berarti lembar intrusi. Maksudnya adalah sill tidak memotong ke seberang batuan atau lapisan sedimen yang telah ada sebelumnya, akan tetapi berlawanan dengan dike, dimana intrusi magma memotong ke seberang batuan yang lebih tua.
Sill atau Intrusi datar (lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut. Sill adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya dengan ketebalan dari beberapa mm sampai bebebrapa kilometer. Penyebaran ke arah lateral sangat luas sedangkan penyebaran ke arah vertical sangat kecil. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar
dalam ilmu geologi, sill merupakan suatu batuan beku plutonik yang berbentuk tabel serta mengintrusi suatu lapisan batuan sediment yang lebih tua atau mengintrusi lapisan batuan sediment yang sudah terlebih dahulu terbentuk, alas lahar volkanik atau tuff, atau bahkan sepanjang arah foliasi di dalam batuan metamorf. Istilah sill berarti lembar intrusi. Maksudnya adalah sill tidak memotong ke seberang batuan atau lapisan sedimen yang telah ada sebelumnya, akan tetapi berlawanan dengan dike, dimana intrusi magma memotong ke seberang batuan yang lebih tua.
Sill selalu paralel
ke daerah tuff. Pada umumnya intrusi yang dibentuk oleh sill adalah didalam
suatu orientasi horisontal, walaupun proses tektonis dapat menyebabkan
perputaran sill ke dalam dekat orientasi vertikal. sill dapat dikacaukan dengan
arus lahar. Ambang yang dipengaruhi oleh arus lahar akan menunjukkan peleburan
yang parsial dan menyatu.
Salisbury Sebuah
batuan curam di Edinburgh, Scotlandia, merupakan suatu sill yang secara parsial
yang ultramafic mengarahkan intrusi batuan beku sepanjang es agesCertain.
layered mafic adalah berbagai sill yang sering berisi deposit bijih penting.
Contoh Precambrian meliputi Bushveld, Insizwa, dan Dyke Yang mengintrusi
kompleks selatan Afrika, Duluth yang mengintrusi kompleks dari Atasan Daerah,
dan Stillwater kompleks gunung berapi di Amerika Serikat. Contoh Phanerozoic
pada umumnya lebih kecil dan meliputi Rùm peridotite yang kompleks Scotland dan
Skaergaard yang berapi-api untuk kompleks timur Greenland. Intrusi batuan beku
ini sering berisi konsentrasi emas, platina, unsur logam pelapis kran, dan
unsur-unsur jarang lain.
b.IV Lacolith
Lacolith, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapt tersingka di permukaan. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata. Lakolit pada umumnya merupakan suatu variasi khusus dari sill, yang artinya bentuk batuan beku yang menyerupai sill akan tetapi perbandingan ketebalan jauh lebih besar dibandingkan dengan lebarnya dan bagian atasnya melengkung, membentuk seperti kubah atau magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi. Selain lakolit ada juga lapolit yang bentuknya merupakan kebalikan dari lakolit, yang artinya bentuk batuan beku yang luas, dengan bentuk seperti lensa dimana bagian tengahnya melengkung karena batuan dibawahnya bersifat lentur. Pada dasarnya, sebagian besar batuan beku ini memiliki kandungan silica lebih besar dari 66%, yang artinya batuan beku ini adalah batuan asam (felsik), misalnya granit, diorite, synit, tonalit, dan lain-lain.
Lacolith, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapt tersingka di permukaan. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata. Lakolit pada umumnya merupakan suatu variasi khusus dari sill, yang artinya bentuk batuan beku yang menyerupai sill akan tetapi perbandingan ketebalan jauh lebih besar dibandingkan dengan lebarnya dan bagian atasnya melengkung, membentuk seperti kubah atau magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi. Selain lakolit ada juga lapolit yang bentuknya merupakan kebalikan dari lakolit, yang artinya bentuk batuan beku yang luas, dengan bentuk seperti lensa dimana bagian tengahnya melengkung karena batuan dibawahnya bersifat lentur. Pada dasarnya, sebagian besar batuan beku ini memiliki kandungan silica lebih besar dari 66%, yang artinya batuan beku ini adalah batuan asam (felsik), misalnya granit, diorite, synit, tonalit, dan lain-lain.
b.V
Lopolith
Merupakkan salah satu jenis
intrusi dalam, pada struktur intrusi ini hampir mirip dengan lakolit hanya saja
arah penggerusan terhadap lapisan batuan yang dilaluinya. Lopolit merupakan
intrusi magma yang mengintrusi sejajar dengan perlapisan batuan yang
dilaluinya.
b.VI
Stock
Stock,
seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil
dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta
suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit
Jenjang Volkanik,
adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan.
Kemudian setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku
yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.
Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebut
konkordan diantaranya adalah sill, lakolit dan lopolit. Lopolit, bentuknya
mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.Batuan
beku dalam selain mempunyai berbagai bentuk tubuh intrusi, juga terdapat jenis
batuan berbeda, berdasarkan pada komposisi mineral pembentuknya. Batuan-batuan
beku luar secara tekstur digolongkan ke dalam kelompok batuan beku fanerik.
c)
Contoh Batuan Beku Plutonik
Ciri khas dari batuan beku plutonik
adalah kristal yang besar-besar atau dalam ilmu petrologi dinamakan tekstur
fanerik. Fanerik disini berarti kehadiran kristal dan mineral yang saling
interlocking. Tekstur yang timbul dari batuan plutonik ini adalah sebagai
akibat dari proses pembekuan yang berjalan sangat lambat.
BAB IV
BATUAN VULKANIK
IV.I. Pengertian
Batuann
Beku vulkanik merupakan batuan beku yang terbentuk merupakan hasil dari proses cooling
down Magma atau Lava. Jadi pada batuan beku khusus untuk vulkanik ini
bukan hanya hasil pembekuan magma tetapi juga lava yang berlangsung didalam
tubuh gunung api maupun dipermukaan bumi atau disebut juga intrusi dangkal (Shallow Intrusion).
Dikarenakan proses
pembekuanya berada pada dalam tubuh api ataupun dipermukaan bumi, sehingga
proses pembekuanya berlangsung cepat dikarenakan langsung kontak dengan udara
maupun air yang ada dipermukaan bumi. Jika proses pembekuaan magma ini
berlangsung secara cepat maka belum sempat menngalami proses kristalisasi
sempurna sehingga hanya terbentuk kristal yang kecil-kecil ataupun glassy.
Pada batuan bekku
jenis inilah kita temui jenis tekstur batuan beku yang beragam, namun tidak
untuk tekstur fanerik.
IV.II.
Jenis
Struktur Batuan Ekstrusi
IV.II.I.
Lava
Dome
Lava Domes dan
coulées berhubungan dengan lava felsic mengalir mulai dari dasit hingga riolit.
Sifat sangat kental lava ini menyebabkan mereka tidak mengalir jauh dari
lubang, menyebabkan lava untuk membentuk kubah lava di ventilasi. Ketika kubah
terbentuk pada permukaan miring yang dapat mengalir dalam arus pendek tebal disebut
coulées (kubah aliran). Arus ini sering hanya melakukan perjalanan beberapa
kilometer dari ventilasi.
IV.II.II.
Pillow
Lava
Lava
bantal adalah struktur lava biasanya terbentuk ketika lava muncul dari
ventilasi vulkanik bawah laut atau gunung berapi subglacial atau aliran lava
masuk laut. Namun, lava bantal juga dapat terbentuk ketika lava yang meletus di
bawah es glasial tebal. Lava kental keuntungan kerak yang solid pada kontak
dengan air, dan ini retak kerak dan merembes gumpalan besar tambahan atau
"bantal" sebagai lava lebih muncul dari aliran maju. Karena air
meliputi sebagian besar permukaan bumi dan gunung berapi sebagian besar
terletak di dekat atau di bawah badan air, lava bantal sangat umum.
IV.II.III.
Block
Lava Flows
Blok
lava flows andesitik yang khas lava dari stratovolcanoes. Mereka berperilaku
dengan cara yang mirip dengan aliran Aa tetapi sifatnya lebih kental
menyebabkan permukaan yang akan dibahas dalam mulus-sisi fragmen sudut (blok)
dari lava dipadatkan bukan klinker. Seperti arus aa, interior cair dari aliran,
yang disimpan terisolasi oleh permukaan kuning dipadatkan, menimpa reruntuhan
yang jatuh dari depan aliran. Mereka juga bergerak jauh lebih lambat menurun
dan lebih tebal di kedalaman dibandingkan arus Aa.
IV.III. Contoh Batuan Vulkanik
Banyak
tekstur yang dihasilkan oleh batuan vulkanik, yaitu ada tekstur afanitik,
porfiritik, dan gelas atau vitrik. Berikut ini kami lampirkan beberapa contoh
batuan vulkanik.
BAB V
PENUTUP
a) Kesimpulan
Secara garis besar batuan beku dibagi
menjadi dua macam, yaitu batuan plutonik dan batuan vulkanik. Penamaan dan
klasifikasi batuan beku berdasarkan empat hal, yaitu : warna, tekstur,
struktur, dan komposisi mineral. Tingkat pembekuan menjadi hal fundamental
dalam membuat keseragaman jenis batuan beku. Ketika magma asam membeku lambat
maka akan terbentuk granit, dan ketika membekunya berada dipermukaan dengan
waktu yang relatif dekat, maka akan terbentuk riolit. Dengan begitu, tingkat
pembekuan dan jenis magma akan mempengaruhi keheterogenan batuan beku, sehingga
dapat dikategorikan menjadi batuan plutonik dan batuan vulkanik.
b)
Kritik dan Saran
Semoga tugas yang diberikan lebih
variatif tanpa melupakan aspek pemahaman mendalam terhadap materi yang sedang dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
http://geology.com/rocks. Diakses pada tanggal 09 April 2014
Ongky Ari P.2013. http://ongkiboomy.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses pad tanggal 09 April 2014.
Ball, Jessica.2013. http://blogs.agu.org/magmacumlaude/2012/04/10/volcanology-etymology/
.Diakses pada tanggal 09 April 2014
National Geography Society.
2014. http://education.nationalgeographic.com/education/encyclopedia/magma/?ar_a=1
No comments:
Post a Comment